Keinginan: Penyebab Drama atau Pemacu Hidup?
Kita semua pasti punya keinginan. Mulai dari yang sederhana seperti ingin makan martabak di tengah malam, sampai yang kompleks seperti ingin punya rumah di atas bukit lengkap dengan pemandangan matahari terbenam setiap sore. Keinginan itu manusiawi, katanya. Tapi, pernah nggak sih keinginan itu malah membawa drama dalam hidup kita? Kalau iya, selamat! Kamu nggak sendirian.
Mari kita mulai dengan contoh klasik: keinginan punya pasangan. Entah kenapa, begitu keinginan ini muncul, hidup yang tadinya tenang seperti danau di pagi hari mendadak jadi seru—dengan arti "seru" yang bisa berarti menyenangkan atau bikin pusing. Tiba-tiba, kita jadi sibuk ngecek notifikasi, ngulik kode-kodean chat, sampai menganalisis emoji yang dikirim. Kalau si dia balas ":)" rasanya dunia berbunga-bunga, tapi kalau cuma ":("? Drama level sinetron langsung dimulai.
Lalu ada keinginan yang lebih material, seperti ingin beli gadget terbaru. Awalnya, niatnya sederhana: “Aku cuma mau ganti HP karena yang lama baterainya cepet habis.” Tapi, tahu-tahu, kamu malah terjebak membandingkan spesifikasi kamera megapiksel sekian dengan yang bisa bikin foto malam tampak seperti siang. Akhirnya, setelah berhari-hari galau, kamu beli juga. Eh, drama belum selesai, karena rekening kamu sekarang menangis. Dan kamu mulai memikirkan apakah makan mie instan selama sebulan adalah keputusan bijak.
Kadang, keinginan kecil pun bisa bikin drama. Misalnya, kamu lagi nonton film di rumah dan tiba-tiba kepikiran ingin ngemil es krim. Masalahnya, kulkas kosong. Drama dimulai ketika kamu berdebat dengan diri sendiri: keluar rumah dan beli es krim, atau tetap di sofa dan berpura-pura es krim bukan hal yang penting? Dan biasanya, kalaupun kamu memutuskan beli, ada saja hambatannya—entah hujan deras atau jalanan macet. Drama kecil yang bikin hidup terasa seperti skenario komedi.
Tapi, jangan salah. Keinginan itu juga punya sisi positif. Kalau dipikir-pikir, tanpa keinginan, hidup mungkin terasa datar. Keinginan bisa memacu kita untuk bergerak, bermimpi, dan berusaha. Keinginan punya pekerjaan yang lebih baik membuat kita belajar hal baru. Keinginan untuk hidup sehat membuat kita mulai olahraga (meskipun setengah hati). Bahkan, keinginan sederhana seperti makan martabak bisa membawa momen bahagia ketika akhirnya kamu bisa menikmatinya sambil nonton serial favorit.
Jadi, apakah keinginan membawa drama dalam hidup? Jawabannya: iya, kadang-kadang. Tapi bukankah drama itu juga yang membuat hidup kita lebih berwarna? Lagipula, siapa sih yang mau hidupnya monoton tanpa cerita seru untuk dikenang? Jadi, kalau keinginanmu hari ini membawa sedikit drama, nikmati saja. Karena mungkin, itulah bumbu kecil yang membuat hidupmu jadi lebih menarik.